HEAL INNER CHILD THROUGH ARTS (POETS – PHOTOBOOK, JOURNAL – PHOTOBOOK, ORACLE CARDS).

    


Jakarta - Acara digelar pada Tanggal 19 September 2025, di  HB JASSIN, TAMAN ISMAIL MARZUKI, JAKARTA PUSAT.

Acara fringe yang merupakan bagian dari Jipfest 2025, merupakan bagian dari rangkaian book-tour 39 is 0 Trilogy Road to Mindfulness karya Hardini Dyah Astuti, setelah acara pameran tunggal yang telah diadakan selama 5 hari, 18-22 Juni 2025 lalu, di Galeri Cemara, Menteng, Jakarta.


Book – tour ini mengusung tema mindfulness, yang didukung oleh 2 narasumber lain yaitu Nina Juliana Moran, S.Sos, RTTP, C.Ht, atau sering dikenal Coach NiMor, seorang Rapid Transformational Therapy Practitioner, Hipnoterapis terdaftar Prahipti, Mental Health Coach, dan Ajie Lubis, Professional Photographer, Nikon Indonesia Z-Creator, dan pernah menjadi dosen fotografi di beberapa Universitas ternama yaitu Universitas Trisakti dan Pelita Harapan. 


Nina Moran menjelaskan mengenai apakah itu inner child. Inner child adalah bagian dari alam bawah sadar kita yang ada dalam diri kita yang menyimpan signal, memori, emosi, arti kejadian, belief/kepercayaan, dll yang terbentuk sejak kita berada di kandungan sampai kita berumur 18 tahun. Inner Young Adult adalah bagian dari kita yang menyimpan memori, arti kejadian, sensasi di badan, dana pengalam lainnya yang terbentuk sejak umur 19-25 tahun.


Inner child bisa jadi sumber kekuatan kalau kita dibesarkan di lingkungan yang sehat dan tanpa ada trauma generasional yang diturunkan melalui pola asuh, budaya, dan lingkungan.



Salah satu cara menyembuhkan inner child yang terluka melalui seni kontemplasi, sehingga sangat mendukung tema mindfulness yang dibawakan oleh rangkaian book tour 39 is 0 Trilogy Road to Mindfulness.



Selain itu Ajie Lubis, sebagai fotografer professional yang berpengalaman selama lebih dari 25 tahun juga ikut menambahkan dalam paparannya yang berjudul The Art of Mindful Photography. Dalam penjelasannya yang mengusung foto – foto dari photobook 39 is 0, 



Selain itu,


Dengan didukung penjelasan 2  narasumber tersebut, Hardini Dyah Astuti, sebagai penulis dan pembuat karya 39 is 0, Trilogy Road To Mindfulness menekankan bahwa karya yang dibuatnya diharapkan bukan hanya karya seni biasa, namun sebagai alat untuk membantu pembacanya untuk penemuan diri sejati, menyembuhkan luka batin dan menemani kontemplasi diri. Trilogy ini memiliki fungsi berbeda-beda yaitu, menawarkan visual lewat foto, keberanian dalam goresan puisi yang dibuatnya, selain itu buku jurnal dengan rangkaian foto yang dapat menginspirasi pembacanya untuk menulis. Selain itu oracle card yang berjudul Sacred Feminine Oracle Card bisa digunakan untuk dua fungsi yang berbeda yaitu, sebagai alat untuk reading bagi para pembaca tarot dan untuk orang awam yang bisa digunakan sebagai alat mengenal diri dengan panduan buku penjelasan untuk masing-masing kartu. Karya ini sudah bisa dibeli di beberapa toko buku ternama seperti : Gramedia, Periplus, Kinokuniya, Unobtainium, PannaFoto Institute dan Zontiga, Kuala Lumpur, Malaysia.(Red).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Advokat Hartono Tanuwidjaja, S.H.,M.H, Kuasa Hukum Penggugat Harap Sidang Kedepan bisa lanjut ke Tahap Mediasi.

REPLIK Tidak Banyak Dibantah, Aset Para TERGUGAT Terancam di SITA !!!

Rektor Universitas Jakarta Internasional Berpesan Agar Para Wisudawan Menjadi Generasi, Unggul, Inovatif dan Kolaboratif