SEDULUR JOKOWI KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT DEKLARASI MEMENANGKAN PRABOWO-GIBRAN SATU PUTARAN

            

        





Sukabumi - Relawan Sedulur Jokowi Kabupaten Sukabumi Jawa Barat terus Bergerak door to door turun langsung ke  Masyarakat sambil membagikan kalender, kaos, setiker  dan pin Sedulur Jokowi ke warga masyarakat .Gerakan ini  terus dilakukan secara serentak  oleh Sedulur Jokowi langsung ke masyarakat guna Memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran pada Pilpres 2024.




Sedulur Jokowi Relawan  Militan dan tangguh yang terus  bergerak dengan sistem swadaya dan gotong royong. Relawan ini juga ikut andil dalam Menghantarkan Jokowi menjadi Gubernur dan Presiden RI melalui Pilgub DKI tahun 2012  dan Pilpres tahun 2014 maupun 2019.



Koordinator Pemenangan Sedulur Jokowi  wilayah  Jawa Barat KH. Ali Nur bertekad Memenangkan Prabowo-Gibran di Kabupaten Sukabumi sebesar 74 %.
Dalam kegiatan ini,  Prof Dr.Paiman Raharjo selaku Ketua Umum Sedulur Jokowi Mengapresiasi dan Mengucapkan terimakasih kepada  para kader di daerah yang berjuang dengan keuletan, kegigihan dan kerja keras sehingga para Sedulur Jokowi di seluruh daerah mampu melaksanakan program door to door ke masyarakat guna Memenangkan Prabowo-Gibran, jelasnya.


"Mereka sungguh luar biasa, mereka bergerak dengan biaya swadaya tanpa menunggu bantuan dari TKN  maupun para calon. Kami sangat bangga  kepada seluruh kader dan pengurus Sedulur Jokowi, karena dari dulu Sedulur Jokowi terus bergerak tanpa mengharapkan  kucuran dana dari siapapun, kami selalu berusaha mandiri yang penting bergerak  di basis masyarakat," ujarnya.



Paiman berharap, kiranya Program program ini  dapat dijalankan di seluruh daerah door to door ke masyarakat langsung guna Memenangkan Prabowo-Gibran. Kegiatan ini akan lebih efektif karena bisa menyentuh langsung  hati rakyat, mengingat kami Sedulur Jokowi dari dulu  militan dalam memenangkan paslon yang di dukung, Sedulur Jokowi selalu kerja nyata dan riil basis masa di lapangan, harapnya kepada Awak Media di Jakarta, Minggu 31 Desember 2023.



Pada kesempatan lain Sesepuh  Sedulur Jokowi Kabupaten Sukabumi Abah Anom menyampaikan bahwa, semua kegiatan yang dilakukan Sedulur Jokowi merupakan  gotong royong dan swadaya dari para pengurus Sedulur Jokowi wilayah Sukabumi. Kami tidak mau Merepotkan pasangan Prabowo-Gibran maupun TKN dan Ketua Umum kami, mengingat Sedulur Jokowi sudah biasa mandiri sejak perjuangan pilpres 2014, ujarnya.



"Kami yakin dengan semangat  motivasi, pantang menyerah dan nilai kebaikan yang ditanamkan  oleh Ketua Umum  kami yakni bapak Prof.Dr.H.Paiman Raharjo, sehingga gerakan  mudah dan lancar. Kami bergerak bersama, berjuang bersama untuk Memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran dalam pemilu 2024, pungkasnya.(Dody).







 



    



  



  

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FAST AWARD diberikan kepada DR Soesilo Aribowo,SH.MH Pengacara Tipikor Nomor Satu di Indonesia

Gambar
      Jakarta - Ketua Umum Forum Advokat Spesialis  Tipikor (FAST) Tito Hananta Kusuma, S.H.,M.M kepada awak media mengatakan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tidak hanya dilakukan oleh  KPK, Kejaksaan dan Kepolisian Tapi juga oleh  Advokat. Advokat mempunyai peran penting dalam pemberantasan Korupsi, karena mereka bukan sekedar membela tersangka atau terdakwa  tetapi juga ikut menyelamatkan Materi yang diduga dilakukan oleh terdakwa, "Kata Tito Usai Memberikan Penghargaan kepada  Kantor Pengacara Kasus Korupsi di Jakarta, Jumat (22/3/2024). Menurutnya penghargaan ini ditujukan kepada Advokat yang berhasil menangani Kasus Korupsi di Pengadilan Tipikor. Kami memberikan FAST Award kepada Advokat yang banyak  berhasil membuktikan tersangka Tindak Pidana Korupsi tidak bersalah di persidangan Tindak Pidana Korupsi," ujarnya. Tito Hananta menjelaskan kali ini FAST AWARD diberikan kepada DR Soesilo Aribowo,SH.MH Pengacara Tipikor Nomor Satu di Indonesia dan Wan Subantriarti,SH.MH
Baca selengkapnya

Mayjen TNI (purn) H. Syamsul Djalal,SH,MH dan KETUA UMUM Pengurus Besar Santri dan Ulama Indonesia DR.H. Tubagus Bahrudin,SE,MM, Dua Tokoh Besar Mendukung Sultan Sayid Fuad Untuk JAMBI SATU

Gambar
    Jakarta - Calon Gubenur Jambi, Sultan Sayid Fuad bersilaturahmi dengan Dua Tokoh Besar Masyarakat Mayjen TNI (Purn) Syamsul Jalal,S.H.,M.H  dan Dr Haji Tubagus Bahrudin,SE.,MM dirumah kediaman Sultan Sayid Fuad di Jambi,kemarin. Kedatangan Dua  Tokoh Besar masyarakat ini  disambut hangat oleh Sultan Sayid Fuad dengan  menyatakan mantap mendukung Sultan Sayid Fuad untuk Gubernur Jambi dalam Pilkada serentak dalam bulan November 2024. Sultan  Sayid Fuad calon Gubernur Jambi Muda dan energik yang memulai karirnya dari bawah diyakini mampu membawa kemajuan Bumi Sepucuk Jambi sembilan lurah. ” Kini kami dak minta apo apo,kini kami berjuang dulu .Kalua  la jadi besok baru minta." Ujarnya. Insya Allah sepenuhnya kami mendukung Sultan Sayid Fuad,ungkap Dr Tubagus Bahrudin,SE.,MM. Menurutnya, " Beliau orangnya masih muda ,energik paham birokrasi dan kami nyak beliau bisa membawa kemajuan untuk Jambi ini. makonya Insya Allah sepenuh hati mendukung Sultan Sayid Fuad untuk Jambi satu
Baca selengkapnya

Matinya Demokrasi Kampus Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama)

Gambar
    Jakarta, Jumat  26 Januari 2024. Kampus merupakan tempat menimba ilmu, pengembangan pola pikir dan bakat Mahasiswa untuk menjadi generasi muda yang tangguh, berkualitas dan unggul. Namun harapan tersebut tudak  berlaku bagi kampus Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang justru menjadikan kampus sebagai penjara  bagi sebagian mahasiswa yang kritis terhadap kebijakan Yayasan dan Universitas.  Kampus Moestopo saat ini tidak seperti dulu, kebebasan berdemokrasi sudah mati, dimana para Mahasiswa yang melakukan aksi dan  menyuarakan aspirasi Mahasiswa dilaporkan ke polisi dan di skor tidak boleh kuliah selama 1  hingga 2 semester.  Kondisi ini beda jauh dengan era tahun 2019 ke bawah, kalau dulu kami demo hingga 9 bulan lamanya  mahasiswa tidak pernah diitimidasi, di takut takuti dan dilaporkan ke polisi  bahkan diskor tidak boleh  kuliah selama 1 semesta hingga  2 semester. Kampus Moestopo yang dulu penuh kekeluargaan, kini berubah menjadi kampus sanggar, sadis, menakutkan, dan k
Baca selengkapnya